~ cintaku bersemi di pulau tidore


Pagi ini seperti biasa selesai solat duha lia duduk di tepian tempat tidurnya dan memandang ke jendela kamarnya.tapi perasaannya hari ini tak sama seperti hari-hari biasanya saat dia memandang pemandangan itu, yaaa.. hari ini adalah hari terakhirnya berada di pulau TIDORE yang beberapa bulan ini dia tinggali. lia tinggal di sebuah komplek pondok pesantren, tapi di rumah dinas bersama pamannya, karena kebetulan pamanya adalah salah satu pengajar di pondok pesantren tersebut.



dia duduk termenung di tempat tidurnya sambil memandang puncak kiematubu dari jendela kamarnya.
“ hmmm…,,kapan lagi aku bisa memandang view seindah ini hanya dari jendela kamarku ..” gumamnya
pasalnya di kota tempat dia lahir, jawa tengah hanya untuk melihat gunung saja harus berjalan keluar rumah, itu pun tak sejelas saat dia memandang gunung tidore, karena memang letak gunung slamet dari rumahnya jaraknya beribu-ribu mil.
apalagi untuk melihat pantai, sampai harus menunggu weekend untuk bisa kesana. Pantainya pun tak seindah di tidore yang di hiasi pulau-pulau kecil di tengahnya. Sedangkan di tidore dia hanya cukup berjalan sebentar saja dari tempat dia tinggal untuk melihat pantai yang luar biasa indahnya, yang dari situ dia bisa memandang pulau maitara dan ternate yang berdiri kokoh.
            lia berjalan mendekat ke arah jendela kamarnya, tepat di depan pandangannya ada lapangan yang luas dan jalan beraspal yang sangat bersih, di seberang jalan itu adalah sebuah bangunan asrama putra. Dia memandang ke sekeliling,,
“ sepi…. Di mana santri-santrinya yaaa,,biasanya jam segini mereka pada keluar…” gumamnya
dia memandang ke arah kiri kamarnya, di situ terdapat masjid besar milik pondok,
“ tak ada orang,, hmmmm… “ gumamnya lagi

Tiba-tiba
“ beeeeb!!! Beeeeb!!!..”
            Bunyi sms membuyarkan lamunannya, dia ambil hpnya dan melihat ada satu pesan masuk,
“ dari sam……,,, “ gumamnya sambil tersenyum





Dari sam :
 Assalamualaikum..,,
lagi ngpaian ukhti..?

Dari lia :
Wa’alaykumsalam,,
lagi di kamar aja akhi,,
akhi ada di mana sekarang??

Dari sam :
ana di dalam asrama ukh,,
ada apa yaa??

Dari lia :
Gak,,ana Cuma heran ko sepi
sekali asrama,,

Dari sam :
Yaa ukhti,,santri-santri libur hari
ini ukh,, jadi banyak yang pergi keluar


Dari lia :
owh,,gituuuu..
hmmmm,,,akhi,, ana boleh minta
tolong sesuatu gk?

Dari sam :
InsyaAllah ukh,,
mau minta tolong apa??


Dari lia :
Tolong akhi keluar asrama kaa,
dan duduk di depan teras asrama,
ana ingin melihat akhi,

Dari sam :
Ana malu ukh,,trs bgmna kalau ada ustad atau
ustadzah yang tau??

Dari lia :
Tenang aja, gak akan ada yang tahu,,
akhi tinggal duduk saja di depan teras asrama
ana melihat dari jendela kamar saja,,
oke,,

Dari sam :
Iyaaa sudaaah,,ana keluar ni ukh..
ana memakai kaos warna biru dan celana
coklat…


            Setelah itu lia berlari ke kamarnya dan mulai menunggu lelaki itu keluar,,tak berapa lama ada laki-laki bertubuh sedang, tapi  tinggi berjalan keluar dari dalam asrama. Dia memakai kaos biru dan celana coklat seperti yang dia bilang d sms.
keadaan saat itu pun menguntungkan lia, karena memang sama sekali tak ada santri di teras asrama, hanya lelaki itu saja. Lalu lelaki itu berdiri di antara tiang-tiang penyangga plafon teras asrama. Sehingga membuat lia tak bisa melihat dengan jelas wajah laki-laki itu karena terhalang oleh tiang.
“ saaaaam…..,,, minggir kaaah,,jangan berdiri di situ. Ana gak bisa melihatmu dengan jelas… “ gumamnya dalam hati
            Seperti mendengar do’a lia, lelaki bernama sam itu langsung mengganti posisi tempat dia berdiri dan duduk di teras asrama dengan menghadap pas ke arah lia memandangnya.
dari dalam kamarnya lia memandang lekat-lekat sosoknya. Sosok lelaki yang telah mencuri hatinya beberapa hari ini dengan sms-smsnya, sosok lelaki yang tak pernah dia ketahui bagamana rupanya tapi telah berhasil mengisi kekosongan hatinya itu.
            tak puas melihat dari kaca jendela kamarnya, lia berlari kea rah pintu depan rumah, di bukanya sedikit pintu itu, agar dia bisa memandang lelaki pujaannya itu tanpa terhalang apapun. Dia berusaha agar lelaki itu tidak melihat keberadaannya.
setelah kurang lebih sepuluh menit lelaki bernama sam itu berdiri dan berjalan masuk ke dalam asrama.
            Lia kembali termenung, belum puas rasanya dia memandang lelaki pujaannya itu. Ingin rasanya saat itu dia berlari ke arahnya dan Tanya satu atau dua buah kata saja, atau mungkin mengucapkan perasaan yang ada di hatinya saat itu kepada lelaki tersebut.
“ hmmm… andai aku bisa bertemu dengannya sebelum aku pulang ke jawa besok.. “ gumamnya

                                                ………………………………………..


            Sore itu tidore di guyur hujan, seperti biasa lia duduk di depan pintu rumah sambil memandang hujan. Dia sangat suka dengan hujan, apalagi di tidore. Baginya di tidore hujan terlihat lebih indah,, bahkan sangat indah, karena yang terlihat adalah air bersih yang sedang menyirami rumput-rumput hijau di depan rumahnya, dan pohon-pohon serta bunga yang terlihat sangat segar. Belum lagi gunung tidore yang setengah badanya tertutup oleh kabut karena hujan,, itu semakin menambah indahnya.
            Pukul 6 sore hujan reda, dia masih berharap bisa bertemu dengan lelaki pujaannya itu di waktu yang sudah sempit. Jam 7 petang lia harus sudah masuk ke kamarnya, jadi dia masih punya waktu 1 jam untuk bisa bertemu lelaki itu.
tanpa menunggu waktu lagi dia mengirim sms ke lelaki pujaannya itu,

Dari lia :
Assalamualaykum,,
akhi, keluar sebentar kaaa,,
ana menunggu di luar…





            5 menit, 10 menit berlalu tak ada balasan atau tanda-tanda lelaki itu muncul. Tapi lia tetap menunggunya dengan sabar. Dia duduk di lantai depan rumahnya, sambil terus memandang ke asrama, berharap orang yang di tunggunya keluar.
            30 menit berlalu, tak juga Nampak sosok yang di tunggunya..
sampai tak terasa adzan magrib terdengar, lelaki yang di tunggunya belum juga dating
dia memandang kecewa ke arah asrama, dan tak terasa air matanya jatuh dari pelupuk matanya.
Tiba-tiba pamanya membuyarkan lamunannya,,
“ liaaa… cepat masuk ,, sedang apa duduk di situ terus, sudah magrib kooo
cepat solat, setelah itu beresin semua yang mau kamu bawa pulang ke jawa besok… “ tegur pamanya
“ iyaa om,,, “ jawabnya sambil berdiri dan berjalan di belakang pamanya sambil mengelap matanya yang basah.

                                    …………………………………………….


            Jam menunjukan pukul 9 malam,, selesai makan malam lia masuk ke dalam kamar untuk membereskan semua barang-barang yang akan dia bawa pulang besok pagi. Pikirannya terus ke lelaki bernama sam itu, dia berharap agar waktu bisa berhenti saat itu, atau ada pembatalan jadwal pemberangkatan satu hari saja agar dia masih punya waktu untuk bertemu dengan lelaki pujaannya itu, air matanya terus mengalir saat teringat besok  pagi dia harus meninggalkan pulau yang indah itu.
“ Beep!!!! Beeee!!!!!”
satu sms masuk ke hp nya, lia tersenyum saat dia baca ternyata itu sms dari lelaki pujaannya itu,

Dari sam :
Assalamualaykum,, ukhti lg ngapain?
besok jadi berangkat ke jawa?


Dari lia :
Wa’alaykumsalam,, ya akhi..
kenapa memangnya??


Dari sam :
Tidaak,, ana hanya ingin tahu saja
apa jadi pulang apa tidak,,
oyaa,,ukhti dapat salam dari teman-teman
ana di sini,,

Dari lia :
Oyaa,, salam balik untuk mereka semua yaa,,
bilang ana minta maaf yang banyak kalau
selama ini mungkin punya banyak salah
sama kalian


Dari sam :
Yaa,,ukhti ana udah sampaikan sama mereka,
mereka bilang ukhti tak ada salah sama mereka
malah kita mungkin yang sering buat gara ke ukhti
kita semua minta maaf eeee


Dari lia :
Yaa sama2 akhi,,
oyaa akhi, kenapa tadi sore ana tunggu gak datang??


Dari sam :
Tunggu bagaimana ukhti, ana tidak tahu
maksudnya ??


Dari lia :
Tadi sore ana kan sms akhi, kalau ana ingin
ketemu, dan ana tunggu di depan teras
rumah, tapi ana tunggu sampe magrib akhi
gak dating, balas sms pun gak


Dari sam :
Sms ? demi Allah tidak ada sms masuk
dari ukhti,, ya Allah ana minta maaf ya ukh,
ana sama sekali tidak tau, karena tadi sore
ana tidak ada di asrama sedang pulang ke rumah


Dari lia :
Oh,, yaa sudaah..
tapi besok subuh saat ana naik mobil untuk
berangkat ke bandara ternate, akhi berdiri
di depan masjid yaa,, mobil ana akan lewat
depan masjid,,


Dari sam :
insyaAllah ukhti,,
ana akan usahakan.



            Selesai solat subuh lia bergegas merapikan diri untuk berangkat ke bandara Sultan Baabulah, Ternate. Dia menarik 1 koper besar menuju ke mobil yang ada di depan rumah,,
sampai di depan rumah dia memandang sekeliling, tidore masih gelap saat itu, dia tak bisa melihat jelas pemandangan yang ada di depannya. Matanya tertuju ke masjid, banyak santri yang ada di situ baru selesai menunaikan solat sumbuh.
“ saaam,,, kamu ada di mana …… “ gumamnya sambil terus pandanganya mencari-cari sosok lelaki tersebut.
“ ayooo…., melamun sajaaa “ kata pamanya sambil menepuk pundak dia
“ haaah,, ayooo apa om…,, ?” Tanya lia bingung
“ naik mobil taradaaa,, bagaimana kamu ini… “ kata paman sambil tersenyum melihat tingkahku
“ oh.. iyaaa…. Iyaaa “ kata lia
            Setelah pamit dengan tetangga-tetangga di sekitar rumah, lia naik mobil bersama paman dan bibinya menuju bandara. Mobil pelan-pelan jalan dari halaman depan rumah, hatinya tak sabar menunggu mobil itu melewati masjid pondok, di mana dia meminta kepada lelaki pujaan hatinya itu menunggu.
            tak berapa lama mobil melewati depan masjid, pandangannya dia arahkan ke sana, dia lihat beberapa santri yang sedang duduk-duduk, tapi dia coba lihat wajahnya satu-satu tak ada sosok yang di carinya itu, sampai melewati masjid, air matanya tiba-tiba menetes.
            sepanjang perjalanan menuju pelabuhan rum, tidore, sampai naik speedboat menuju pelabuhan bastiong, ternate  matanya tak henti-hentinya melihat pemandangan yang ada di depannya, laut yang luas membentang, dengan pulau maitara dan ternate yang berdiri kokoh di tengahnya, dan juga pulau-pulau  kecil lainnya, deretan pohon pala, durian, cengkeh yang berjejer rapi di sepanjang jalan menambah indahnya,,
“ yaaah,, terlalu sempurna pulau ini,,, terlalu indah dan terlalu sayang untuk di tinggalkan… “ gumamnya dalam hati
            Sesampainya di pelabuhan bastiong, ternate, lia bersama paman dan bibinya kembali naik mobil menuju bandara. selama perjalanan menuju bandara, air matanya terus menetes,, karena hatinya tak ingin berpisah dengan pulau yang di cintainya itu dan juga kepada lelaki pujaan hatinya yang bernama sam itu.
Dia memang sudah jatuh cinta kepada pulau tidore semenjak pertama kali dia menginjakkan kakinya di pulau ini. Dia merasa baru kemarin dia keluar dari pesawat di bandara Sultan Baa’bulah ternate. 
“ kenapa lia ?? “ Tanya bibinya saat melihat lia hanya diam sambil memandang ke jalan
“ gak bi,, hanya saja ana pengen merekan semua keindahan jalan d tidore yang ana lewati ini untuk terakhir kali “ ceritanya
“ sedih yaaah,, kenapa tak tinggal saja terus di sini ? “ Tanya bibinya
“ kan tiket sudah di tangan bi,,masa mau di batalin hehe …..
mau gak mau aku harus pulang, kan bah dan keluarga udah menunggu “ jawab lia
“ yaa sudah,, gak usah sedih sekarang… “ hibur bibinya
“ ana sedih Karena nanti di sana gak bisa lagi memandang tempat indah ini,,
rasanya baru kemarin bi, saat ana turun dari pesawat di bandara ternate dan saat dari pelabuhan bastiong  ternate ana naik feri menuju pulau tidore, mata ana gak henti-hentinya memandang ke sekeliling,, pantai… laut… gunung… angin yang sejuk dan segar membelai wajah “ cerita lia
“ yaaa,, bibi ingat saat itu kamu bilang … Bi,, apakah ini SURGA,, sungguh indah sekali pulau ini …” kata bibi
“ hahaha,, yaaa,,rasanya gak ada apa-apanya tempat –tempat yang sudah ku kunjungi di pulau jawa, apa asiknya Jakarta, ana sumpek berada di sana, di sekeliling ana hanya gedung-gedung bertingkat, jalan yang macet, asap kendaraan dan orang-orang yang sibuk dengan kerja.
apa bagusnya jogja, yang orang-orang selalu bilang ke malioboro, padahal bagiku hanya pasar malam yang gak ada istimewanya, apa indahnya pulau bali, pulau seribu pura, lebih indah tidore pulau seribu masjid,, harusnya bangga orang-orang tidore dengan tempat tinggal mereka.. “ kata lia
“ sudaaah… sudaah… jangan ngobrol terus, sudah sampai bandara …” kata pamannya
“ masyaAllah, gak terasa yaa bi,, jadi makin sedih ana…. “ kata lia
            Setelah turun dari mobil, dan cek in, mereka duduk di depan sambil menunggu panggilan keberangkatan pesawat.
dan tak lama lia harus sudah harus masuk untuk berangkat,, di cium tangan dan di peluknya paman dan bibinya.
“ terimakasih untuk kebaikannya selama ini,, ana berangkat dulu yaa om,,bi…” pamit lia sedih
“ sama-sama,, hati-hati yaa,,sampai Jakarta salam untuk keluarga yaa ..” kata pamanya
 “ yaa ,, om,,, sampai jumpa lagi…. “ ucap lia
            Lalu lia pun berjalan menuju ruang tunggu pesawat,, matanya memandang sekeliling, perasaannya sedih, dan teringat terus pada lelaki pujaan hatinya itu.
saat sedang berjalan masuk ke ruang tunggu tiba-tiba ada suara yang memanggilnya,,
“ Liaaaaaaaaaaaaaaa….. Liaaaaaaa,, tungguuuuu … “
Lia membalikan badannya dan mencari-cari arah suara tersebut,, dia melihat ada sosok laki-laki yang berjalan ke arahnya,,
semakin dekat, dia semakin mengenali sosok yang sekarang berdiri tepat di depannya itu
“ saaaam,,, sedang apa di sini … ? “ Tanya lia pada sam
“ haaah,,, haah,, ana sedang mengejar ukhti … “ jawabanya sambil nafasnya terengah-engah
“ memangnya ada apa ?? “ Tanya lia bingung
“ ada yang pengen ana bilang ukhti,, tapii… “ kata sam
“ tapi kenapa akhi,, bilang sudaah,, ana hampir berangkat … “ kata lia
“ hmmmm,, ukhti.. sebenarnya ana ingin bilang ini dari kemarin-kemarin, hanya saja ana belum berani ukh,, tapi sekarang ana udah yakin untuk mengatakannya… “ kata sam
“ memangnya apa yang akhi mau bilang… ?? “ Tanya lia
“ hmmmm,,, tapi ana mohon ukhti jangan marah yaaaa,, dan tetap jadi teman ana … “ kata sam lagi
“ iyaaaaa,, apa cepat bilang … “ kata lia tak sabar
“ hmmm,,ana sebenarnya punya perasaan sayang dan cinta dengan ukhti,,
maukah ukhti menjadi pendamping ana kelak ? “ Tanya sam
“ apaaaa ? “ kata lia terkejut mendengar lelaki yang selama ini dia cintai juga mempunyai perasaan yang sama dengannya
“ ada apa ukh?? Ukhti marah sama ana …” Tanya sam cemas
Ingin sekali lia menjawab ya, tapi dia tahan. Karena dia ingin tau keseriusan sam
“ apa buktinya kalau akhi ingin ana menjadi mendamping akhi kelak ?? “ Tanya lia
“ insyaAllah ana akan datang ke tempat ukhti di jawa nanti … “ kata sam
“ oyaa sudah,, ana tunggu sampai akhi datang yaaah,, hehe ..” kata lia sambil bercanda
“ ukhti ana mohon jangan bercanda kaaa … “ kata sam lagi
“ yaa sudah ana jawab,, akhi tak perlu repot-repot datang ke jawa…,, “ kata lia
“ lalu ?? berarti ukhti menolak ana … “ kata sam
“ dengerin dulu ana ngomong kaaa,,,  akhi tak perlu repot-repot datang ke jawa, ana yang bakal kembali lagi ke sini,, Karena hati ana sudah tertanam di pulau ini dan di sini … “ kata lia sambil telapak tanganya menyentuh dada sam.
“ berarti, ukhti terima ana ?? “ kata sam tidak percaya
Lia mengangguk sambil tersenyum,,,
“ Alhamdulillah,,,.. “ kata sam sambil berteriak
“ ya sudah akhi,, ana sudah harus masuk. Pesawat sudah mau berangkat, ana masuk dulu yah “ kata lia dengan berat hati
“ yaa ukhti,, jaga cinta baik-baik cinta kita yaaa,, “ kata sam
“ insyaAllah,,dengan segenap jiwaku,,,hehe .. ana masuk dulu yaa,,sampai jumpa lagi saaam,,, “ kata lia sambil berjalan masuk ke ruang tunggu, di lihatnya terus sam yang melambaikan tangan dan tersenyum ke arahnya.
            Di dalam pesawat dia duduk sambil memandang ke  arah jendela,, sambil berkata
“ sampai jumpa lagi tidore,,jagalah selalu lelaki teduhku di situ …. “







                                    -------------o0 SELESAI 0o--------------------







2 komentar:

  1. Sanyat super(kata merio teguh)..Hehe
    Luar biasa cerita yang terbingkai dalama fenomena rasa yang berpijak pada CintaNya,,Warna cinta yang sulit ditemui dalam nuansa dunia moderenesasi saat ini yang notabennya cinta biasa disandarkan pada keduniaan hanya menyambah pada sifat hewani,,dua insan yang dapat membumikan rasa dan menyatukan jiwanya..hehe :)

    BalasHapus