semua mata
menatap lekat Nabi yang terlihat lemah. Tak akan pernah ada dalam benak mereka
perilaku Nabi yang terlihat janggal. Apapun yang dilakukan Nabi, selalu saja
indah. Segala hal yang diperintahkannya, selalu membuihkan bening saripati
cinta. Tak akan rela sampai kapanpun, ada yang menyentuhnya meski hanya secuil
jari kaki. Apapun akan digadaikan untuk membela Al-Musthafa (nabi)
Melihat
semua terdiam, Nabi mengulangi lagi ucapannya, kali ini suaranya terdengar
lebih keras. Masih saja para sahabat duduk tenang. Hingga ucapan yang ketiga
kali, seorang laki-laki berdiri menuju Nabi. Dialah ‘Ukasyah Ibnu Muhsin. “Ya Rasul
Allah, dulu aku pernah bersamamu di perang Badar. Untaku dan untamu
berdampingan, dan aku pun menghampirimu agar dapat menciummu, duhai kekasih
Allah, saat itu engkau melecutkan cambuk kepada untamu agar dapat berjalan
lebih cepat, namun sesungguhnya engkau memukul lambung samping ku” ucap
‘Ukasyah.
Mendengar
ini Nabi pun menyuruh Bilal mengambil cambuk di rumah putrinya, Fatimah. Tampak
keengganan menggelayuti Bilal, langkahnya terayun begitu berat, ingin sekali ia
menolak perintah tersebut. Ia tidak ingin cambuk yang dibawanya itu melecut
tubuh Nabi yang baru saja sembuh.
Abu Bakar
dan Umar bin Khattab maju ke depan dan berkata kepada Ukasyah, “Deralah kami
sesukamu, pilihlah bagian mana saja yang kau inginkan. Jangan sekali-kali kau
pukul Rasul…” Namun Rasulullah meminta keduanya duduk kembali dan membiarkan
Ukasyah melanjutkan. Begitu pun ketika Ali bin Abi Thalib berdiri dan
mengajukan dirinya untuk dikisas menggantikan baginda Nabi.
Ketika
Rasulullah membuka gamisnya, maka terlihatlah tubuh indah nan mulia milik
lelaki pilihan itu. Saat itulah Ukasyah membuang cambuk di tangannya dan
melompat memeluk tubuh mulia itu. “Siapakah yang sampai hati mengkisas manusia
indah sepertimu. Aku hanya berharap tubuhku melekat dengan tubuhmu hingga Allah
dengan keistimewaan ini menjagaku dari sentuhan api neraka”. Dengan tersenyum,
Nabi berkata: “Ketahuilah duhai manusia, siapa yang ingin melihat penduduk
surga, maka lihatlah pribadi lelaki ini”. Ukasyah langsung tersungkur dan
bersujud memuji Allah…

0 komentar:
Posting Komentar